- Back to Home »
- BAB : 3 INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Posted by : Praditya Ivan
Sabtu, 03 Oktober 2015
MIND MAP
1.
PERTUMBUHAN
INDIVIDU
A. PENGERTIAN
INDIVIDU
“Individu”
berasal dari kata lain “individum” artinya yang tak terbagi. Jadi merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak
dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan.
B. PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Menurut
para ahli pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju
dan lebih dewasa, perubahan ini disebut dengan proses. Menurut para ahli yang
menganut aliran asosiasi berpendapat bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah
proses asosiasi.
Dapat
dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan
pada seseorang secara bertahap demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman
atau empiris luar melalui panca indra.
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Dalam
membahas pertumbuhan itu ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya
dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu:
a) Pendirian
nativistik
Menurut Para ahli dari golongan ini
berpendapat, bahwa pertumbuhan indidu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor
yang dibawa sejak lahir
b) Pendirian
Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat
nativistik. Para ahli berpendapat ,
bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar
tidak berperanan sama sekali
c) Pendirian
Konvegersi dan Interaksionisme
Interaksionisme Adalah pandangan dinamis
yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu. Nampak lain dengan kosepsi konvergensi yang berpandangan
oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
d) Tahap
pertumbuhan individu berdasar psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai
masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
1) Masa
Vital yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2,0 tahun
2) Masa
estetik dari umut kira-kira 2,0 sampai
7,0 tahun.
3) Masa
intelektual dari kira-kira umur 7,0 tahun sampai kira kira umur 13,0 tahun atau
14,0 tahun
4) Masa
sosial, kira-kira umur 13,0 tahun atau 14,0 tahun sampai kira-kira umur 20,0
tahun 21,0 tahun
5) Masa
remaja, yaitu masa pra remaja , masa remaja,
6) Masa
Usia mahasiswa , kira-kira 18,0 sampai 30,0 tahun.
2. FUNGSI
KELUARGA
Keluarga
adalaha satuan unit masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok
kecil dalam masyarakat. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan bebagai
macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga
pada umunya terdiri dari Seorang individu (Suami) individu lainnya (isteri)
yang selalu berusaha menjaga rasa aman dan nyaman ketika menghadapi suka duka
hidup. Ada juga individu lainnya yaitu anak.
A. PENGERTIAN
FUNGSI KELUARGA
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
B. MACAM-MACAM
FUNGSI KELUARGA
Pekerjaan
yang dilaksanakan keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa
fungsi,yaitu :
a) Fungsi Biologi
Dengan fungsi ini diharapkan agar
keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan
keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan
biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b) Fungsi Pemeliharaan
Keluarga
diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari
gangguan-gangguan sebagai berikut:
- Gangguan
udara dengan berusaha menyediakan rumah
- Gangguan
penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
- Gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok,dll
c) Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok yaitu:
- Kebutuhan
makan dan minum
- Kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya
- Kebutuhan
tempat tinggal
Berhubungan dengan fungsi
penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha
keras agar setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian
serta tempat tinggal.
d) Fungsi Keagamaan
Di negara Indonesia yang berideologi
Pancasila berkewajiban pada setiap warganya untuk menghayati, mendalami, dan
mengamalkan Pancasila didalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga
benar-benar dapat diamalkan P4 ini dalam kehidupan keluarga yang Pancasila
Dengan dasar pedoman ini keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e) Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha
untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari
peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar
karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga
meliputi beberapa hal sebagai berikut:
1. Pembentukan kepribadian
2. Keluarga juga berfungsi sebagai alat
reproduksi kepribadian kepribadian yang berakar dari etika, estetika, moral
keagamaan, dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur
masyarakat tertentu.
3. Keluarga merupakan eksponen dari
kebudayaan masyarakat karena menempati posisi kunci.
4. Keluarga berfungsi sebagai lembaga
perkumpulan perekonomian
5. Keluarga berfungsi sebagai pusat
pengasuhan dan pendidikan.
3.
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1)
PENGERTIAN INDIVIDU
“Individu” berasal dari
kata lain “individum” artinya yang tak terbagi. Jadi merupakan suatu sebutan
yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas.
Menurut Dr. A. Lysen kata individu bukan berarti manusia
sebagai suatu keseluruhan yang tak
terbagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusiaperseorangan.
2)
PENGERTIAN KELUARGA
Ada beberapa pandangan atau
tanggapan mengenai keluarga. Menurut Sigmud Freud keluarga itu terbentuk karena
adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya dengan alder berpendapat bahwa
keluarga itu dibangun berdasarkan pada hasrat atau nafsu berkuasa.
Menurut Durkheim keluarga adalah
lembaga sosial sebagai hasil factor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Sedangkan ki hajar dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa
keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan
lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai suatu gabungan yang hakiki.
3)
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat adalah wadah segenap
antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta
kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau
sub kelompok. Jelasnya, masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah
memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati
dalam lingkungannya.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan
suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat
maju:
a) Masyarakat Sederhana
Dalam lingkungan masyarakat sederhana pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain
tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola
perekonomian masyarakat primitif atau belum sedemikian rupa seperti pada
masyarakat maju.
b) Masyarakat Maju
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau
lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan
berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai .
Dalam
lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan sebagai kelompok masyarakat non
industri dan masyarakat industri:
I.
Masyarakat
Non Industri
Secara garis besar, kelompok nasional atau
organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan,
yaitu kelompok primer dan keompok sekunder:
A. Kelompok primer
·
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota lebih terjalin intenif, lebih erat,
lebih akrab.
B. Kelompok sekunder
·
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.
4.
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA
DAN MASYARAKAT
A.
MAKNA INDIVIDU
Manusia
adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat
dibagi-bagi, tidak dapat dipisah antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa
manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa dan
raga , melainkan juga dalam arti bahwa tiap orang merupaka kebribadian yang
khas menurut corak kepribadiannya.
B.
MAKNA KELUARGA
Keluarga
adalah kelompok primer yang penting dalam masyarakat. Keluarga adalah sebuah
grup yang terbentuk dari perhubungan laki laki dan wanita yang berlangsung lama
untuk menciptakan dan membesarkan anak.
C.
MAKNA MASYARAKAT
Seperti
halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula
definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit.
Masyarakat
harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
a. Harus ada pengumpulan manusia dan
harus banyak, bukan pengumpulan binatang
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu
yang lama dalam suatu daerah tertentu
c. Adanya atura-aturan atau
undang-undang untuk mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan
bersama
d. Didalam hubungan antara manusia
dengan manusia lain, yang penting ialah reaksi sebagai akibat dari hubungan
tadi. Reaksi ini menyebabkan manusia bertambah luas.
Hal ini disebabkan manusia sejak
lahir mempunyai 2 hasrat/keinginan, yaitu:
1) Keinginan untuk menjadi satu dengan
manusia lain disekelilingnya
2) Keinginan untuk menjadi satu dengan
suasana sekelilingnya
Untuk
dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut manusia menggunakan
pikiran untuk dapat menghadapi udara dingin, alam yang kejam, dan sebagai
manusia menciptakan rumah, pakaian dan lain-lainnya.
Dari semua itu timbul
kelompok-kelompok sosial dalam kehidupan manusia, karena manusia tak mungkin
hidup sendiri.
Menurut
Ellwood, faktor-faktor yang menyebabkan manusia hidup bersama, adalah:
A. Dorongan untuk mencari makan,
penyelenggaraan untuk mencari makanan itu lebih mudah dilakukan dengan
bekerjasama.
B. Dorongan untuk mempertahankan diri,
terutama pada keadaan primitif, dorongan ini merupakan cambuk untuk
bekerjasama.
C. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
` Kecenderungan
sosial ini merupakan keanehan, yaitu perasaan yang lain, misalnya harga diri.
Rasa harga diri tampak sebagai keinginan untuk berharga tetapi juga kelihatan
berharga. Suatu himpunan manusia supaya merupakan kelompok sosial harus
memenuhi syarat-syarat antara lain:
·
Setiap
anggotanya harus sadar bahwa ia merupakan bagian lain kelompoknya
·
Ada
hubungan timbal balik antara anggota-anggotanya
·
Ada
suatu faktor yang dimiliki bersama, seperti nasib yang sama, kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, ideologi yang sama dan sebagainya.
Jadi,
masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradap dalam keadaan
sadar. Individu-individu yang hilang ingatan, individu-individu yang fikirannya
rusak, individu-individu type pertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat
yang permanen, melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling
mengikat dirinya dengan individu-individu lainnya.
a)
Pengertian
Desa
Sebenarnya desa itu adalah suatu
hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil
dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang
ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomi, politik dan kultural
yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan
daerah lain.
b)
Unsur-Unsur Desa
1. Daerah, dalam arti tanah tanah yang
produktif dan yang tidak, beserta penggunaannya, termasuk juga unsure lokasi,
luas dan batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi
jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa
setempat.
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola
pergaulan dan ikatan pergaulan warga desa.
Ketiga unsur tersebut tidak berdiri sendiri melainkan
merupakan satu kesatuan.
c)
Fungsi
Desa
Pertama, dalam hubungannya dengan
kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung berfungsi
sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung,
ketela, di samping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan
bahan makanan lain yang berasal dari hewan.
Kedua, desa ditinjau dari sudut
potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan
tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya. Ketiga,
dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa
manufaktur, desa industri, desa nelayan, dan sebagainya.
Dari ciri-ciri diatas
dapat disimpulkan masyarakat pedesaan di Indonesia pada umumnya sebagai berikut
:
(1) Homogenitas
(2) Hubungan
Primer (Kekeluargaan)
(3) Kontrol
Sosial yang Ketat
(4) Gotong
Royong
(5) Ikatan
Sosial
(6) Magis
Religius
(7) Pola
Kehidupan agraris
5. URBANISASI DAN URBANISME
Urbanisasi
adalah Suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapa pula
dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses berpindahnya penduduk dari desa ke
kota atau dapat dikatakan terjadinya masyarakat perkotaan.
Sehubungan
dengan proses tersebut, maka ada beberapa sebab yang mengakibatkan suatu daerah
tempat tinggal mempunyai penduduk yang baik. Berikut adalah sebab sebabnya :
1) Daerah
yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota (seperti
contohnya Jakarta)
2) Tempat
tersebut letaknya strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan,
seperti misalnya sebuah kota pelabuhan atau sebuah kota yang letaknya dekat
pada sumber bahan mentah.
3) Timbulnya
industry di daerah tersebut, yang memproduksikan barang-barang maupun jasa.